KOMISI IV DPR USULKAN PERLINDUNGAN TERHADAP SPESIES GENETIKA

20-04-2010 / KOMISI IV

 

 

Sejumlah anggota Komisi IV DPR mengusulkan pengawasan dan perlindungan yang tegas terhadap sumber daya genetika dan bibit-bibit tumbuhan atau tanaman tertentu.

Hal tersebut mengemuka saat Rapat Panja RUU Holtikultura Komisi IV dengan Dirjen Holtikultura Achmad Dimyati, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Mohmmad Jafar Hafsah, di Gedung Nusantara, Selasa, (20/04)

Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Subagio, pemerintah harus memberikan hak paten terhadap tanaman-tanaman asli Indonesia agar bibit-bibit yang dibudidayakan di luar negeri tidak diakui oleh negeri lain.

Dia mengatakan, produk-produk holtikultura sebagian besar menggunakan pupuk organik karena dalam perdagangan pasar Internasional, para petani sudah menggunakan pupuk organik bukan anorganik.  “Karena itu petani Indonesia seharusnya menggunakan pupuk organik bukan menggunakan pupuk anorganik, jika masih menggunakan anorganik dikhawatirkan produknya tidak laku di pasar internasional,”katanya.

Hal senada dikatakan oleh anggota Fraksi PPP Zaini Rahman yang menekankan kepada pemerintah agar memberikan perlindungan terhadap genetika dan spesies Indonesia.” Varietas milik kita merupakan kekayaan kita, tiba-tiba melalui kegiatan ilmiah muncul menjadi milik orang lain,” tegasnya.  Untuk itu, dirinya menghimbau pemerintah agar memberikan informasi tentang kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan ilmiah mengenai spesies genetika negara kita.

Sementara itu Dirjen Hortikultura Achmad Dimyati menambahkan bahwa, praktek budidaya yang dilakukan oleh petani hortikultura Indonesia saat ini sangat beragam. Di pihak lain, jumlah dan ragam komoditas hortikultura sangat beragam bahkan hanya sedikit petugas penyuluh yang memahami secara mendalam teknologi budidaya, pasca panen, pengolahan dan pemasaran komoditas hortikultura.

Dimyati juga menjelaskan, bahwa tanaman hortikultura umumnya mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, maka petani hortikultura biasanya berinisiatif mencari dan mendalami secara mandiri praktek budidaya komoditas yang diusahakannya. Berbagai inovasi dan kreatifitas petani dalam mengamati dan mengembangkan inovasi teknologi telah banyak menghasilkan pengetahuan terapan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam disekitar wilayahnya,”. (Spy/eny)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...